Filosofi Tionghoa, angka 5 dianggap sebagai simbol dari kelima elemen alam, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air
BARISAN.CO – Angka 5 merupakan simbol matematis yang mewakiliki 5 objek atau entitas. Namun acapkali angka ini disebut angka sial, tentu hal ini terkait tradisi dan mitos yang menggangap angka tersebut merupakan angka yang memiliki keberuntungan atau sebaliknya sebagai angka sial.
Salah satu angka dasar yang digunakan dalam sistem penomoran decimal, angka yang berada setelah 4 dan sebelum 6. Budaya Tionghoa beranggapan angka 5 memiliki nilai sial dan makna keberuntungan.
Sebagai angka sial berdasarkan mitos yang berasal dari kata lima yang artinya Five dalam bahasa Mandarin memiliki arti yang sama dengan kata tidak bahagia atau kematian. Sehingga acapkali dianggap angka sial, namun angka sial ini tidak berlaku dalam tradisi yang diterima secara umum oleh masyarakat lain.
Dalam beberapa konteks, angka 5 juga memiliki makna simbolik, misalnya dalam bahasa Cina, angka 5 diyakini membawa keberuntungan dan dalam simbolisme religius, angka 5 dapat merujuk pada pentagon atau lima rukun iman.
Filosofi angka 5 memiliki beberapa interpretasi yang berbeda-beda tergantung dari tradisi dan budaya yang menggunakannya. Beberapa interpretasi filosofi tersebut antara lain:
Pertama, sebagai angka simetri yang memiliki bentuk yang sederhana dan mudah dikenali. Kedua, 5 elemen. Dalam filosofi Tionghoa, angka 5 dianggap sebagai simbol dari kelima elemen alam, yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air.
Ketiga, angka pertumbuhan dan perubahan. Angka yang melambangkan proses pertumbuhan dan perubahan, karena memiliki lima tahap atau fase yang harus dilalui dalam suatu proses.
Keempat, keseimbangan. Acapkali disebut sebagai angka keseimbangan, karena memiliki 2 titik yang berada pada sisi yang berlawanan dan memiliki 1 titik yang berada pada posisi tengah.
Akan tetapi, filosofi angka 5 sangat tergantung pada tradisi dan budaya yang menggunakannya, sehingga interpretasi yang berbeda dapat ditemukan di berbagai tempat.
Dikutio dari buku The Mystery of Numbers atau Misteri Angka-Angka dalam berbagai Peradaban Kuno dan Tradisi Agama Islam, Yahudi dan Kristen, Annemarie Schimmel menyebut angka 5 sebagai angka kehidupan dan cinta.
Annemarie Schimmel mengawalinya dengan petikan naskah drama karya Schiller, tentang makna klasik dari 5:5 dalam kaitannya dengan manusia:
Funt istdes menschen sceleWie der mensch aus gutemund bosem ist gemischt, so ist die funfedie arste zahl aus grad und ungerade
(Lima adalah jiwa manusia. Seperti manusia ada yang baik dan jahat, lima adalah angka pertama sebagai hasil penjumlahan dari angka genap dan ganjil).
Penjelasan makna angka 5 terdapat dalam buku George Champman yang berjudul Hero and Leander (1598) yang menuliskan sebuah puisi tentang pernikahan atau epithalamion:
Jika sebuah angka genap hendak engkau pecahMenjadi dua bagian sama besar, hanya nol tersisa di tengah,Untuk menyatukan kembali setiap bangian dari lain renggutanDan lima secara sangat khusus mereka pujaKarena lima adalah angka ganjil pertama yang mengadaDari penjumlahan dua buah angka terdepanYang ganjil dan genal, yakni dua dan tigaTak ada angka-angka seperti ini: angka ini mengalirkanRas angka yang kuat…
Sementara, arti angka 5 menurut Islam juga tergantung interprestasi, ada beberapa arti dan interpretasi, antara lain:
Pertama, angka rukun Islam. Berhubungan dengan Lima Rukun Islam, yaitu shahadat (mengakui adanya Tuhan), salat, zakat, puasa, dan haji. Rasulullah Saw bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ