Sloth Tanah Purba Madina 5

Sloth Tanah Purba Madina 5

Kami mohon maaf atas kebingungannya, tetapi kami tidak bisa tahu apakah Anda adalah seseorang atau skrip.

Centang kotak ini dan kami akan berhenti menghalangi Anda.

©2024 iStockphoto LP. Desain iStock adalah merek dagang iStockphoto LP.

Sesungguhnya ada banyak hal yang bikin harga tanah terus naik. Itu sebabnya banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dengan membeli tanah mengingat harganya yang terus melonjak setiap tahunnya. Dan dari sisi investasi ini jelas prospek yang menguntungkan.

Harga tanah memang selalu terus naik dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Dan yang menarik, meski lokasi menjadi faktor penting ketika investasi di bidang properti, tapi di mana pun lokasi tanahnya harganya dapat dipastikan cenderung naik setiap tahunnya.

Dan untuk mengetahui faktor-faktor yang bikin harga tanah terus naik, simak poin-poin berikut ini seperti yang dilansir dari rumah.com:

Seperti yang kita ketahui bersama, semakin strategis lokasi tanah maka semakin tinggi pula harga jualnya. Peningkatan harga tanah memang mengacu pada pemahaman tersebut. Lokasi tanah strategis amat ditentukan oleh pertimbangan ekonomis.

Misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan, dan pusat bisnis. Belum lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung. Seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum.

Otomatis tanah yang lokasinya berdekatan dengan jalan lingkungan tertata berdasar blok plan, saluran drainase, jaringan listrik, jaringan PDAM, juga taman lingkungan, dan lainnya membuat harga tanahnya makin istimewa.

Apalagi jika fasilitas tersebut berada di tanah yang ada di kawasan perumahan. Dengan sendirinya, fasilitas standar dan penunjang tersebut membuat nilai ekonomisnya semakin tinggi.

Kenyataannya harga tanah bisa meningkat disebabkan oleh penguasaan tanah yang dilakukan beberapa pihak. Pihak-pihak tertentu ini biasanya adalah para pengembang, investor, serta kumpulan pemilik modal. Mereka bisa membeli lahan dalam skala ribuan hektare kemudian diolah dan dijual kembali.

Dengan begitu mereka bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat berkat penjualan tanah. Semakin banyak pengembang dan investor yang melakukan ini maka harga tanah akan terus meningkat.

Permintaan pembangunan properti, terutama perumahan, menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Pasalnya perkembangan properti di Indonesia terus meningkat, khususnya di Jakarta. Saat ini hampir semua jenis rumah diminati masyarakat. Mulai rumah subsidi, rumah tapak, maupun rumah komersial.

Permintaan properti yang melaju kencang ini turut ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya investasi dalam sektor ini. Bukan hanya Jakarta, para pengembang juga banyak merambah daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Serpong, Cisauk, Depok, dan lainnya.

Enam tahun lalu bila harga tanah di Cisauk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa dijual Rp 200 ribu per meter persegi, kini saat raksasa properti seperti Sinar Mas Land agresif membangun di kawasan itu, harga lahan melejit menjadi Rp 5 jutaan per meter persegi.

Tanah yang terletak di kawasan padat penduduk harganya juga akan cenderung terus meningkat. Hal ini diperkuat fakta bahwa tanah yang terletak di kawasan penduduk lazimnya menuai aktivitas pembangunan dan ekonomi lebih tinggi daripada kawasan yang kurang padat penduduk.

Semakin maju kawasannya maka semakin mahal harga tanahnya. Biasanya juga para pengembang akan berburu tanah di kawasan yang memang padat penduduk karena lebih laku dan mudah saat menjualnya.

Tanah yang berada di kawasan padat penduduk atau perumahan umumnya telah memiliki legalitas yang lebih lengkap dan aman. Legalitas di sini dalam bentuk Sertifikat Hak Milik (SHM).

Ternyata meningkatnya harga tanah juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda yang terletak di atasnya. Benda-benda tersebut bisa berupa bangunan tertentu maupun tanaman yang bernilai ekonomis serta produktif.

Sebagian orang memang masih menyangsikan hal ini, tapi pada kenyataannya dengan adanya tanaman produktif dan ekonomis seperti kelapa, karet, kopi, cokelat hingga sawit terbukti mumpuni meningkatkan harga tanah. Apalagi jika tanaman tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan pula.

Anda mungkin ingin melihat